OPINI  

Kesenjangan Dunia Pendidikan Desa – Kota

Oleh: Elisa Al Fitri 5012111008 Sosiologi’5A

ERANEWS.CO.ID — Dunia pendidikan yang ada di Indonesia, terutama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai mengalami kemajuan di segala aspeknya seiring dengan berjalannya waktu.

Hal ini membuat banyak masyarakat yang mulai sadar mengenai pentingnya sebuah pendidikan, terutama bagi seorang anak sangatlah berperan penting untuk masa depan mereka, yaitu sebagai pembentukan pola pikir maupun perilaku mereka.

Rata-rata pendidikan yang harus ditempuh oleh seorang anak yaitu di mulain dari umur 7 tahun, yaitu dimulai dari pendidikan sekolah dasar (SD), selanjutnya sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

Dari pentingnya peran pendidikan bagi seorang anak, para orang tua mulai mengalami kesadaran untuk bisa menyekolahkan anak mereka hingga lulus SMA bahkan sampai kejenjang yang lebih tinggal yaitu perguruan tinggi.

Akan tetapi masalahnya disini yaitu tidak semua masyarakat yang memiliki pemikiran tentang betapa pentingnya dunia pendidikan bagi seorang anak, contohnya masyarakat di desa dimana mereka masih beranggapan bahwa pendidikan tinggi itu tidaklah penting bagi seorang anak. Adanya pemikiran mereka yang seperti itu bukan berarti mereka tidak memiliki alasan tertentu tetapi bisa dilihat dari faktor kurangnya pendidikan bagi masyarakat di desa.

Seperti yang kita ketahui kurangnya pendidikan pada masyarakat desa bisa kita lihat dari mulai fasilitas sekolah yang kurang memadai dan juga jarak antara sekolah rata-rata memiliki jarak yang cukup jauh, sehingga menyebabkan banyak anak di desa mengalami putus sekolah.

Disisi lain faktor ekonomi juga merupakan salah satu alasan masyarakat desa banyak yang tidak melanjutkan pendidikan. faktor inilah yang membuat masyarakat di desa beranggapan bahwa pendidikan tinggi tidaklah penting.

Disini yang menjadi perhatian khusus yaitu masalah infrastruktur pendidikan di desa, di mana banyak sekali fasilitas-fasilitas sekolah yang ada di desa sangat tidak layak untuk dijadikan sebagai sarana penunjang pendidikan. Banyaknya gedung sekolah yang rusak atau ambruk, dan bahkan tidak layak lagi dipakai.

Seharusnya hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah dimana seharusnya sebagai sarana pembelajaran, sebuah sekolah harus memiliki gedung dan fasilitas yang baik, agar para siswa merasa nyaman dalam proses pembelajarannya.

Tidak banyak infrastruktur sekolah saja yang harus diperhatikan, melainkan juga hal-hal kecil yang akan berpengaruh besar bagi seorang anak yang menempuh pendidikan yaitu banyaknya buku-buku sekolah yang telah rusak dan tak layak pakai, dan banyak juga ditemukan unsur pornografi di dalam buku-buku tersebut.

Hal ini harus menjadi perhatian penting bagi pemerintah agar bisa mencegah hal tersebut. Karena hal tersebut bisa merusak moral dan etika bagi seorang anak yang menempuh dunia pendidikan.

Pemerintah seharusnya memberikan perhatikan secara khusus mengenai penerbit buku-buku sekolah supaya menjunjung tinggi etika dan norma dalam penyusunan buku-buku pelajaran yang diterbitkannya dan kemudian yang akan disebarluaskan ke beberapa sekolah yang ada di berbagai desa.

Berbicara mengenai masalah pendidikan tidak akan terlepas dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dijadikan sebagai jalan keluar dari permasalahan yang ada di ranah sekolah.

Dimana seharusnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk bisa membantu para siswa terutama dari kalangan siswa yang tidak mampu, tetapi pada kenyataannya dana ini seakan belum bekerja secara efektif dan tetap sasarannya.

Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya dana BOS yang cair tetapi hampir semua dana tersebut tidak sampai ke tangan yang berhak menerimanya, justru dana tersebut kebanyakan disalah gunakan oleh pihak tertentu untuk dipergunakan sebagai kepentingan pribadi, dan bahkan meskipun ada beberapa dana yang sampai di tangan para siswa tetapi siswa tersebut masih tergolong sebagai siswa dari kalangan mampu, artinya dana tersebut tidak tetap sasarannya.

Perkembangan pendidikan di kota berbanding terbalik dengan di desa, pendidikan di kota mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam kurun waktu yang sangat cepat. Hal ini dikarenakan adanya dukungan oleh sarana dan prasarana yang mudah didapatkan.

Sedangkan di desa perkembangan pendidikan cenderung berjalan lambat karena sulitnya mendapatkan sarana dan prasarana dalam hal pendidikan. Contohnya perkembangan dalam hal teknologi, pembelajaran dalam penggunaan teknologi di desa belum bisa dikatakan efektif karena susahnya mencari jaringan yang digunakan dan hal inilah yang menghambat perkembangan teknologi di desa-desa terutama daerah pedalaman.

Bukan hanya di desa saja yang mengalami kesenjangan, tetapi kesenjangan yang dialami oleh pendidikan di kota yaitu dimana masyarakat kelas atas bisa menyekolahkan anak mereka di sekolah-sekolah kelas atas atau bisa dibilang mewah, sedangkan masyarakat kelas bawah harus bersusah paya menyekolahkan anak mereka di sekolah yang biasa saja.

Maka dengan adanya hal yang seperti ini yaitu adanya ketimpangan sosial yang pada akhirnya dapat memicu sebuah konflik sosial.
Pemerintah seharusnya harus lebih memperhatikan pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia, karena pendidikan merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun 2015 dibentuknya SDG’s yang merupakan  tujuan pembangunan berkelanjutan untuk bisa mensejahterahkan masyarakat yang ada di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satunya tujuan SDG’s yang telah di sepakati yaitu mengenai terciptanya pendidikan yang inklusif, setara, dan mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.

Pendidikan merupakan suatu yang harus diperhatikan demi perkembangan pembangunan, sebab dasar dari pembangunan yang strategis adalah pendidikan. Hal ini disebabkan karena salah satu tujuan bangsa adalah mencerdaskan anak bangsa.

Dengan berjalannya sebuah pendidikan di Indonesia merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini pemerintah wajib memfasilitasi pendidikan di Indonesia. Banyak hal yang harus diselesaikan dalam bidang pendidikan, hal ini dikarenakan banyaknya masalah-masalah pendidikan yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.