TOBOALI, ERANEWS.CO.ID- Terkait pengembangan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, saat ini masih dominan untuk pertambangan.
Hal itu diungkapkan oleh mantan Wakil Gubernur Bangka Belitung periode 2012-2017, Hidayat Arsani saat buka puasa bersama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Selatan, di Lesehan Green, Selasa (12/4/2022).
“Kita saat ini yang masih dominan saat ini yakni timah, dan diiringi oleh sawit serta udang,” sebutnya.
Ia menuturkan, sangat disayangkan bahwa timah selama ini dijual potong kayu, balok langsung dijual.
“Artinya, tidak pernah berpikir bagaimana industri kita, sebagai putra daerah dan bapak saya juga mantan PT Timah merasa malu juga sampai saat ini,” jelasnya.
Dikatakan juga, belum ada Dirut PT Timah ini menciptakan bahwa bagaimana timah itu dijual industri jadi bukan batang kayunya yang kita jual itu meja dan kursi.
“Jadi kalau 10 kontainer balok timah sama nilainya dengan 1 kontainer industri, dan sampai saat ini tidak ada,” sebutnya.
Ia menambahkan, sampai saat ini tidak ada yang dibanggakan dari PT Timah sebenarnya.
“Maksud kita itu, bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan dengan 5 ribu sampai 10 ribu karyawan, dan solusinya itu Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mengajukan kepada Kementerian terkait melalui Kepmen bahwa balok timah itu tidak boleh ekspor lagi, dengan tidak adanya ekspor lagi maka perekonomian kita ngangkat lagi serta untuk pengelolaannya itu di Indonesia,” pungkasnya. (EraNews/Leo)