Melihat Kearifan Lokal Masyarakat Desa Dendang Bangka Barat Provinsi Babel dalam Tambang Timah

BANGKA BELITUNG, ERANEWS.CO.IDProvinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah terkenal dengan tersimpannya kekayaan kandungan timah di dalamnya. Berdasarkan data Peluang Investasi Timah 2020 pada hari Kamis 9 September 2021, Kepulauan Bangka Belitung menjadi urutan provinsi di Indonesia sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia, memiliki sumber daya biji timah sebanyak 9,97 miliar ton (iNewsbabel).

Aktivitas tambang timah di provinsi Kepulauan Bangka Belitung tersebar di beberapa wilayah yang masing masing memiliki kandungan timah pada daerahnya. Bangka Belitung dengan kabupaten yang berjumlah 7, dengan masing - masing kabupaten memiliki kandungan timah yang dapat diolah, salah satunya adalah pada Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat.

Pada daerah tersebut dengan banyaknya kandungan timah dan kegiatan pertambangan disertai juga dengan berkembangnya kearifan lokal dalam masyarakat pada kegiatan pertambangan timah, salah satunya adalah timah berperi dan peran dukun dalam aktivitas pertambangan timah. Tak hanya pada daerah tersebut, kearifan lokal ini juga terdapat pada daerah lain di Kepulauan Bangka Belitung.

Kearifan lokal dalam masyarakat dengan pertambangan timah ini dapat muncul dengan dilatar belakangi oleh berbagai macam hal. Lalu, bagaimana kearifan lokal masyarakat pada pertambangan timah yang ada di Bangka Belitung, terkhusus pada Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat?

Pada daerah ini, beberapa masyarakat setempat masih mempercayai sebuah “peran dukun” dalam aktivitas pertambangan. Para masyarakat mempercayai akan bantuan dari peran dukun ini dalam terlaksananya proses pertambangan timah.

Mereka yang menggunakan peran dukun dan tidak menggunakan peran dukun sangat terlihat perbedaannya dari segi hasil. Peran dukun ini dapat dikatakan sebagai suatu bantuan dalam kondisi timah yang akan di tambang. Tak hanya itu, selain “peran dukun” masyarakat Desa Dendang, Bangka Barat juga memiliki sebuah kepercayaan mengenai “timah berperi” pada kepercayaan ini para peri di sebut sebagai makhluk yang mendatangkan timah.

Para “peri” ini bebas dalam menentukan pilihannya kepada siapa dan akan marah jika mereka tidak bisa menjaga omongan. Kedua hal tersebut sebenarnya saling berhubungan akan satu sama lain. Dengan berbagai macam kearifan lokal dalam daerah ini, disertai juga dengan adanya pantangan – pantangan ataupun aturan dalam kegiatan pertambangan timah di masyarakat dendang ini.

Berbagai macam pantangan dan aturan tersebut antara lain : Adanya istilah mengucapkan “permisi” ketika awal membuka tambang timah. Adanya penggunaan “jampi jampi” ,Pengolesan minyak wangi,
Penaburan garam (tanpa doa), Larangan buang air kecil di lokasi tersebut,
Larangan penggunaan celana dalam selembar.
Berbagai macam kepercayaan yang berkembang dalam masyarakat ini dapat dikatakan sebagai suatu kearifan lokal dalam masyarakat tersebut.

Berbagai macam sebutan, larangan, dan peraturan yang ada dalam masyarakat Dendang, Bangka Barat ini memang menjadi suatu hal yang dipercayai walaupun tidak oleh seluruh masyarakat.

Setelah melihat bagaimana bentuk kearifan lokal masyarakat dalam pertambangan timah, kita juga sebagai masyarakat harus dapat saling menghargai kearifan lokal pada daerah tertentu yang memang mereka percayai.

Kearifan lokal ini tidak semerta merta hal yang berbau mistis namun dapat menjadi suatu budaya akan daerah tertentu. Selama sebuah kearifan lokal ini tidak merugikan dan menyinggung dapat menjadi sesuatu yang memang menjadi ciri khas dari suatu daerah tersebut. Pertambangan timah dan kearifan lokal masyarakat Bangka Belitung ini menjadi salah satu ciri khas dari bagaimana pertambangan timah yang ada pada masyarakat Bangka Belitung, terkhusus Desa Dendang, Kabupaten Bangka Barat.

(Kelompok 4 : Amalia Azmi, Dinda Yoana, Dinda Zamara, Ruly Nur Afriansyah, Wisda Serianti, M. Afif Al Ghifari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.