OPINI  

Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pendidikan di Bangka

Oleh : Sevia Agusti_Mahasiswa Sosiologi Universitas Bangka Belitung

ERANEWS.CO.ID — Indonesia merupakan negara terbesar ke 15 dengan luas total wilayah 1.904.565 km². Dengan memiliki wilayah yang luas tentu Indonesia memiliki berbagai permasalahan sosial yang harus diselesaikan, permasalahan pendidikan salah satunya. Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi dari 38 Provinsi yang ada di Indonesia.

Bangka Belitung merupakan salah satu wilayah yang dimana memiliki angka putus sekolah yang cukup tinggi. Bukan tanpa alasan banyak kasus beberapa anak memilih tidak melanjutkan pendidikannya dikarenakan akses dan infrastruktur yang sulit di jangkau hingga permasalahan ekonomi yang tidak memadai.

Sebagai daerah penghasil Timah terbesar, banyak anak lebih memilih bekerja sebagai penambang timah daripada belajar. Hal ini dirasa karena dengan menghasilkan uang sendiri dapat lebih menyenangkan dan dianggap dapat membantu perekonomian keluarga dibanding bersekolah.


Padahal pemerintah sendiri sudah menetapkan wajib sekolah selama 12 tahun atau dari SD-SMA. Saat ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan dan merupakan hal yang penting untuk mencerdaskan kehiduoan bangsa yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.

Namun, sayangnya tidak semua daerah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai, sehingga untuk bersekolah anak harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan sulit dicapai.

Salah satunya dusun Kebayan di desa Kacung yang hanya memiliki satu sekolah dasar, sehingga ketika anak ingin melanjutkan sekolah tingkat selanjutnya yaitu SMP mereka harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan akses jalan tanah merah, yang dimana saat cuaca panas berdebu dan cuaca hujan harus menempuh jalan yang becek.

Dengan permasalahan di atas tentu sangat disayangkan mengingat pendidikan merupakan elemen yang sangat penting. Seperti Teori subaltern menurut pemikiran Gayatri, Subaltern pertamakali hadir akibat keterpinggirannya didalam gencarnya arus pengetahuan yang melanda disekitarnya.

Masyarakat kelas menengah ke bawah tidak memiliki akses pendidikan yang memadai sehingga menyebabkan mereka tidak bisa ikut dalam kontelasi persaingan dalam lingkungannya yang berakibat mereka menjadi terpinggirkan.

Maka dari itu diharapkan pemerintah yang ada lebih memperhatikan kembali masyarakat- masyarakat kecil yang dimana mereka kesulitan dalam mendapatkan akses pendidikan. Selain itu diharapkan agar orangtua lebih mementingkan pendidikan anak mereka dibanding harus bekerja dini.

(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.