BANGKA, ERANEWS.CO.ID –Bantuan Kemanusiaan Masyarakat Bangka Belitung telah tiba Makasar (24/02/21). Selanjutnya bantuan-bantuan logistik berupa Beras, Air Mineral, sembako, obat-obatan, selimut, perlengkapan solat dan pakaian itu akan didistribusikan ke titik-titik bencana di Sulawesi Barat.
Aksi Bantuan Kemanusiaan Babel untuk Sulbar yang dipelopori oleh Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Babel & Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bangka ini mendapat dukungan dan berkolaborasi dari berbagai pihak.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu aksi ini, ACT-MRI menyerahkan Piagam Kemanusiaan sebagai simbolis semangat gotong royong kepedulian terhadap bencana yang sedang melanda Indonesia.
Usai pemberangkatan kapal kemanusiaan, Arinda Unigraha selaku Head Of Voluntter MRI Bangka Belitung menyerahkan langsung Piagam Kemanusiaan kepada Komandan Lanal Bangka Belitung dan Ketua Komunitas Resam Bangka Barat yang hadir dalam kegiatan. Piagam Kemanusiaan juga diberikan oleh Andi selaku Head Of Marketing ACT Bangka kepada Pemrov Babel dan Direktur Pelayaran PT. BJL.
Sementara, secara terpisah Ketua MRI Kabupaten Bangka, Kendedi juga telah menyerahkan secara langsung Piagam Kemanusiaan kepada Bupati Bangka saat kegiatan peletakan batu pertama pembangunan kampus Stisipol Pahlawan 12 (23/02/21).
Head of Volunteer MRI Babel, Arinda Unigraha menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dan membatu Aksi Kemanusiaan ini sehingga dapat terealisasikan dengan baik, sebanyak 53 ton logistik telah berhasil dilayarkan dari Babel. Ia mengapresiasi Pemerintah Provinsi Babel, Pemkab Bangka, dan Pemkot Pangkalpinang yang telah ikut membersamai aksi ini, serta Lanal Babel yang telah ikut membantu pengumpulan logistik.
Ia juga menambahkan setidaknya ada 67 instansi/komunitas dan 213 relawan terdata yang secara sukarela ikut andil terlibat dalam Aksi kemanusiaan ini. Selanjutnya ia berharap gerakan-gerakan kedermawanan dan kerelawanan untuk membantu sesama seperti ini terus bergaung dan semakin besar di lakukan skala lokal sebagai upaya membantu pemulihan kondisi saat bencana.
(Eranews/eq)