BANGKA, ERANEWS.CO.ID — Berwisata tanpa foto ibarat seperti sayur tanpa garam, dan urang lengkap rasanya jika tidak mengambil gambar serunya menghabiskan waktu liburan di lokasi wisata.
Apalagi sekarang sudah zaman Instagram, zaman di mana posting foto saat liburan sepertinya sudah menjadi kebutuhan.
Tren itu membuka ladang baru tumbuhnya lokasi wisata yang menawarkan spot foto. Seperti di berbagai daerah di Indonesia sudah menangkap trend ini lalu mengembangkannya menjadi lokasi wisata yang terbukti mampu menarik banyak pengunjung.
Bersama rekan-rekan saya berkesempatan datang dan menikmati secara langsung panorama indah dari atas Bukit 7 Sempan, ketika meliput kegiatan duatlhon menggunakan sepeda motor pada Minggu,(08/11/20).
Dan sebelum sampai, rasa penasaran muncul disepanjang jalan menuju Desa Sempan Kecamatan Pemali yang wilayahnya masih dilalui banyak hutan belantara.
Untuk mencapai Desa Sempan, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Dari ibu kota Bangka Belitung Pangkalpinang, yang terdapat Bandara Depati Amir, pengunjung butuh jarak sekitar 31 km untuk sampai ke Desa Sempan dengan melewati rute ke arah Muntok Bangka Barat.
Jalan yang dilalui dari Pangkalpinang hingga ke Desa Sempan sendiri terbilang sudah cukup mulus dan lancar karena memang sama sekali tak ada kemacetan seperti lazimnya terjadi di Jakarta. Ada beberapa kampung yang akan dilewati serta hutan belantara di sepanjang jalan tersebut.
Jika pengunjung datang dari arah Muntok, Bangka Barat, maka jarak tempuhnya adalah sekitar 119 km untuk mencapai Desa Sempan. Lalu, jika datang dari arah Belinyu, yang terdapat pelabuhan juga, maka butuh jarak sekitar 71 km.
Untuk mencapai Desa Sempan dari Koba, Bangka Tengah maka pengunjung akan mengarungi jarak sekitar 89 km menuju Desa Sempan. Jika datang dari Toboali, Bangka Selatan, maka pengunjung akan melalui jalan raya sepanjang 151 km untuk mencapai Desa Sempan.
Kembali lagi ke perjalanan, saya sendiri butuh waktu sekitar 24 km untuk mencapai Desa Sempan setelah berangkat dari Desa Puding Besar, Kabupaten Bangka Induk. Dengan menggunakan sepeda motor, saya bersama rekan-rekan yang lain tiba cukup cepat dan hanya butuh waktu sekitar 20 menit.
Setibanya di kaki Bukit 7 Sempan, kami memarkir sepeda motor dengan lebih dulu melewati jalan terjal berbukit dan membayar Rp 5000 per orang. Terlihat betul, jalan akses bebatuan di kaki bukit tersebut betul-betul baru digarap.
Untuk mendaki ke puncak Bukit 7 Sempan, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja dari kaki bukit. Akses jalan kaki menuju atas bukit juga terlihat baru digarap karena memang spot wisata ini baru ditemukan oleh masyarakat sekitar.
Setelah sampai di atas bukit, saya dan rekan-rekan cukup takjub saat melihat pemandangan indah dari ketinggian layaknya suasana hijau di Puncak, Bogor atau Lembang, Bandung, serta seperti di Bukit Lintang Sewu, Yogyakarta. Bukit 7 Sempan betul-betul memberikan nuansa berbeda karena selama ini masyarakat Pulau Bangka terbiasa dimanjakan dengan panorama pantai bebatuan.
Di atas Bukit 7 Sempan, terlihat beberapa spot selfie unik yang terbuat dari kayu dan papan sudah terbangun rapi. Menariknya, saat itu pula ada sejumlah pemuda Desa Sempan yang juga tengah sibuk menggarap sejumlah spot selfie lainnya dan mereka terlihat menata potongan kayu dan papan di atas pohon-pohon.
Sejauh mata memandang, pemandangan hijau sebagian Pulau Bangka yang diselimuti bukit-bukit lain serta hutan luas, terlihat dengan jelas dari atas Bukit 7 Sempan. Banyak pengunjung yang datang, dari anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua, memang sengaja datang untuk mengabadikan momen keindahan dari atas Bukit 7 Sempan.
Dari obrolan singkat saya dengan sejumlah pengunjung, rata-rata mereka yang datang memang dari luar wilayah Desa Sempan. Ada yang datang dari Koba, Pangkal Pinang, Puding Besar, hingga Sungailiat.
Bukit 7 Sempan memang layak jadi alternatif lain spot wisata terbaik jika memang bosan menikmati sederet pantai keren di Pulau Bangka. Selain harga tiket masuk yang amat sangat murah, Bukit 7 Sempan juga bisa dicapai dengan akses jalan yang sudah nyaman.
Bangka Belitung dikaruniai alam yang indah, namun itu saja tak cukup. Perlu kreatifitas dan usaha para pemuda untuk membangun daerahnya. Seperti yang dilakukan kelompok pemuda Desa Sempan. Semoga terus bermanfaat dan berkembang maju serta memberi inspirasi bagi daerah lainnya.
(eranews/eq)