BANGKA, ERANEWS.CO.ID – Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HALKI) Kabupaten Bangka, Boy Yandra SKM MPH menyebutkan akan selalu turut membantu dan bersinergi dengan Dinas Kesehatan dalam upaya menekan penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD).
Menurut penjelasan Boy Yandra, saat ini di Kabupaten Bangka mengalami penambahan kasus DBD. Meskipun, dia katakan penambahan kasus penyebaran DBD tidak terlalu signifikan.
“Di minggu ke 33 ini jumlah kasus DBD sebanyak 277 orang, dan yang meninggal ada 5 orang. Kasus yang terbanyak adalah di Batu Rusa, Kecamatan Merawang yaitu 76 orang,” jelasnya, Selasa (20/8/2024).
Lalu kasus DBD terbanyak kedua, dia sampaikan ada di Kemuja ada 47 kasus, lalu Sungailiat ada 32 kasus. Selanjutnya ada di Sinar Baru ada 28 kasus, Riau Silip ada 27 kasus, Pemali ada 18 kasus, Bakam ada 16 kasus, Belinyu ada 15 kasus, Petaling ada 8 kasus, Gunung Muda ada 7 orang dan Puding Besar ada 5 kasus.
“Saat ini semua lokasi yang terdapat kasus DBD sudah dilakukan penanganan dengan baik dan untuk pasien juga telah mendapatkan perawatan di semua rumah sakit. Saya sangat berharap kepada seluruh masyarakat untuk selalu melakukan 5 M (menguras, menutup, menimbun, menggunakan kelambu dan menggunakan obat nyamuk),” himbaunya.
Boy Yandra memberikan saran bagi orang tua yang anaknya mengalami sakit demam agar untuk dibawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Pasalnya, dengan cepatnya membawa ke tempat pelayanan kesehatan maka penanganan kasus demam berdarah dapat dengan cepat ditangani.
“Dalam menangani kasus DBD ini, kami bekerjasama dengan Dinkes dan masyarakat melaksanakan bersih-bersih pemberantasan saran nyamuk di beberapa wilayah. Mudah-mudahan dengan penanggulangan yang dilakukan secara bersama-sama ini dapat menekan kasus DBD sekecil mungkin dan Bangka aman dari DBD,” pungkasnya.