Gencar Lakukan Sosialisasi, HAKLI Bangka dan Dinkes Berhasil Tekan Kasus DBD

BANGKA, ERANEWS.CO.ID – Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Boy Yandra SKM MPH menyebutkan data sebaran kasus wabah demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banyak sejak dari bulan Januari hingga 21 Mei 2024 ini mencatat ada 112 kasus. Dari 112 orang yang terkena penyakit DBD, 108 orang dinyatakan sembuh dan 4 orang lainnya meninggal dunia.

Lebih lanjut, Boy Yandra katakan sebaran kasus di bulan Januari terdapat 18 kasus, Februari 36 kasus, Maret 18 kasus, April 28 kasus sedangkan bulan Mei 2 kasus.

Sementara untuk rincian kasus tertinggi per kecamatan yaitu ada di Kecamatan Merawang yaitu 28 orang, Kecamatan Sungailiat 28 orang dan meninggal 1 orang, Kecamatan Belinyu 16 orang, Kecamatan Sungailiat 10 dan meninggal 1 orang, Kecamatan Pemali 10 dan meninggal 1 orang, Kecamatan Riau Silip 9 orang dan meninggal 1 orang, Kecamatan Mendo Barat ada 4 orang, Kaca Bakam ada 2 orang, Kecamatan Puding Besar ada 1 orang.

“Untuk menekan angka bebas jentik, maka petugas Puskesmas melalui laporan dari setiap petugas jumantik akan bergerak cepat memeriksa penampungan air di setiap rumah. Dan untuk saat ini data yang kami terima rata-rata angka bebas jentiknya sudah diangka 98 persen,” jelasnya, Selasa (21/5/2024).

Disampaikan oleh Boy Yandra jika saat ini rumah yang mempunyai jentik persentasenya sudah sangat sedikit. Dirinya pun sebutkan untuk sekarang ini hanya di Kecamatan Belinyu saja yang angka bebas jentiknya masih diangka 88 persen.

“Kenapa angka bebas jentik di Kabupaten Bangka dapat di tekan, karena sudah sejak dari awal dibentuk tenaga jumantik. Dan untuk menjadi tenaga jumantik ini bukan hanya sebatas kader atau orang tua saja, akan tetapi juga para siswa sekolah,” imbuhnya.

“Siswa sekolah ini kita wajibkan memeriksa keadaan jentik di rumahnya, dan setiap hari Senin diharuskan melaporkan ke guru kelas. Dan apabila seketika ada ditemukan yang terjangkit, maka guru kelas akan melaporkan ke Puskemas di wilayah kerja. Inilah yang dilakukan oleh dinas kesehatan Kabupaten Bangka bersama HALKI Bangka,” Boy Yandra menambahkan.

Untuk menekan angka sebaran wabah DBD dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pihaknya (HAKLI red.) bersama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas bekerjasama dalam melakukan sosialisasi. Lalu dia katakan dari HAKLI juga menempatkan petugasnya di setiap Puskesmas untuk membantu dalam pelaksanaan fogging.

“Sebelum dilakukan fogging, kita harus melakukan PSN terlebih dahulu di wilayah tempat tinggal masyarakat. Meskipun saat ini sudah ada 112 kasus DBD, namun peningkatan setiap bulannya sudah mulai ada penurunan,” ujarnya.

Penurunan kasus DBD di Kabupaten Bangka, menurut keterangan Boy Yandra karena sering dilakukan sosialisasi kepada masyarakat oleh pihak Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan HAKLI Bangka. 

“Kami berharap kepada masyarakat jangan lupa selalu melaksanakan PSN dan 5 M (menguras, menimbun, menutup, memberikan obat nyamuk dan menggunakan kelambu). Seketika anak kita demam segera bawa ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan terdekat. Semoga angka kasus DVD di Kabupaten Bangka semakin menurun,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.