BKSDA Sumsel Cetak Generasi Pelindung Hutan di TWA Gunung Permisan, Fokus Mitigasi dan Keterampilan Lapangan

​SIMPANGRIMBA, ERANEWS.CO.ID – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan melalui Seksi KSDA Wilayah III Pangkalpinang menggelar Pembinaan Kader Konservasi di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Permisan, Bangka Selatan, pada 1 hingga 4 Desember 2025.

Kegiatan ini bertujuan mencetak generasi pelindung hutan yang tangguh di tengah ancaman deforestasi dan perubahan iklim.

​Sebanyak 18 peserta —terdiri dari kader konservasi Seksi KSDA Wilayah III dan petugas resor dari TWA Jering Menduyung, Maras, dan sekitarnya— mengikuti pembinaan yang menitikberatkan pada pengetahuan, keterampilan, dan karakter pelestarian hutan.

​Kepala Seksi KSDA Wilayah III, Sugito, menegaskan bahwa pengkaderan konservasi adalah investasi jangka panjang untuk masa depan kelestarian hutan.

​”Kader konservasi adalah ujung tombak di lapangan yang bisa menjembatani kepentingan pelestarian alam dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Sugito pada Kamis (4/12/2025).

“Kami ingin menyiapkan generasi yang mampu menjadi penggerak di tengah masyarakat,” sambungnya.

​Kegiatan ini tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga melibatkan praktik langsung di alam terbuka, termasuk di jalur Bukit Nenek TWA Gunung Permisan. Materi yang diberikan meliputi: ​Bina Cinta Alam oleh Direktorat Konservasi Kawasan. Penanganan dan Evakuasi Pengunjung Wisata Alam oleh Basarnas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menekankan kesiapan menghadapi situasi krisis. ​Fotografi Alam oleh perwakilan Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Bangka Selatan, Adriadie serta ​Pengenalan flora endemik Bangka Belitung dari Bangka Flora Society.

​Para peserta juga menyusun rencana aksi konservasi sebagai tindak lanjut komitmen di wilayah masing-masing. Kegiatan ini menumbuhkan kesadaran bahwa hutan adalah penyangga kehidupan, penyimpan karbon, dan warisan yang harus dijaga.

​Sugito menambahkan bahwa kader konservasi memiliki peran ganda: sebagai edukator yang persuasif, sekaligus pengawas sosial yang memastikan pembangunan berjalan seiring dengan upaya pelestarian alam.

​”Keterlibatan masyarakat melalui kader-kader konservasi ini sangat menentukan. Mereka adalah mitra strategis kami dalam menjaga kawasan tetap lestari,” pungkasnya, menegaskan bahwa menjaga hutan adalah tanggung jawab kolektif untuk menjamin masa depan yang lebih hijau. (EraNews/Lew)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.