TOBOALI, ERANEWS – Dalam pernyataan sikap ratusan warga pesisir Suka Damai dan Paya Ubi yang dibacakan oleh H Raya meminta PT Timah Tbk bijak dalam menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) Ponton Isap Produksi (PIP) bagi perusahaan mitranya. Mereka juga akan menolak CV mitra PT Timah yang tidak melakukan sosialisasi terbuka kepada masyarakat.
Pasalnya dari puluhan mitra yang mengajukan SPK PIP hanya beberapa mitra saja yang melakukan sosialisasi dan mendapat dukungan ratusan masyarakat pesisir.
“Kami masyarakat tidak keberatan dengan rencana beroperasi PIP oleh mitra PT Timah, namun CV harus sosialisasi terbuka kepada masyarakat Suka Damai dan Paya Ubi, minimal dihadiri 250 warga dan dihadiri pula oleh RT, RW, tokoh agama, serta pihak kelurahan,” jelas H Raya dihadapan 150 warga dan dihadiri oleh RT dan perwakilan kelurahan Tanjung Ketapang, Sabtu 21 November 2020.
Menurutnya, CV mitra harus membuat berita acara tertulis atas kegiatan sosialisasi yang diketahui RT, RW serta tokoh agama dan masyarakat serta kelurahan.
“Kompensasi kepada masyarakat harus jelas berupa bansos, bantuan keagamaan serta bantuan kesehatan, kalau poin 1, 2 dan 3 telah disepakati maka dituangkan dalam bentuk MoU antara CV dengan masyarakat yang diketahui RT, RW dan kelurahan , dan penandatanganan MoU tidak boleh diwakilkan harus Direktur CVyang hadir,” ujar H Raya.
Untuk itu, ia meminta UPLB PT Timah Tbk untuk selektif dalam menetapkan perusahaan yang akan mengantongi SPK PIP. “Kami akan menolak jika CV mitranya tidak komit kepada masyarakat pesisir yang berdampak, menurut informasi ada 22 mitra yang mengajukan SPK PIP, tapi setahu kami baru 4 mitra yang melakukan sosialisasi terbuka di Suka Damai dan Paya Ubi” pungkas H Raya.
(PDA)