PANGKALPINANG, ERANEWS.CO.ID – Anggota DPRD Babel Rina Tarol mengingatkan semua pihak agar tetap tenang menyikapi pernyataan Batara, yang menuduh Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani di balik kericuhan demo Kantor PT Timah Tbk, 6 Oktober 2025 lalu.
Batara warga Bangka Selatan di media sosial menyebut Hidayat Arsani memberinya uang, untuk menggerakkan demo ribuan orang di kantor pertambangan timah tersebut.
Atas tuduhan Batara tersebut, Hidayat Arsani akan melapor ke Polda Babel atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.
Rina Tarol mengatakan ucapan Batara tersebut bisa jadi salah menafsirkan ucapan saja.
“Karena tidak mungkin seorang gubernur melakukan itu. Saya tahu persis, Pak Hidayat orang asli Bangka Belitung, tak mungkin ingin membuat kerusuhan di negerinya sendiri,” ungkap Rina Tarol menyikapi polemik Batara dan Hidayat Arsani, Senin (8/12/2025).
Dia mengaku mengenal Batara sebagai sosok pemuda kritis di Bangka Selatan dan memiliki hak untuk bersuara.
Hanya saja, kata Rina Tarol, dia yakin Hidayat Arsani tidak akan mengeluarkan uang demi menggerakkan aksi demo tersebut.
“Mustahil seorang pemimpin ingin membuat rusuh negerinya sendiri. Kalau pemberian uang, bisa saja untuk ongkos bensin, dan keperluan lainnya. Tidak mungkin untuk biaya demo,” ujar Rina Tarol.
Sementara Batara saat dihubungi mengaku siap dilaporkan Hidayat Arsani ke Polda Babel.
Menurut Batara, ucapan yang keluar dari mulutnya sudah dipikirkan dan dia siap atas risikonya.
“Saya tidak masalah, laporkan saja. Saya punya bukti, saya tidak sembarangan berbicara,” kata Batara.
Ditanya soal bukti apa yang dipegangnya, Batara tidak mau mengungkapkan ke publik.
“Saya tak mau masyarakat ribut nantinya,” ujarnya.
Diketahui, akun TikTok @bataraharahap mengunggah video berdurasi empat menit, berisi tudingan Batara terhadap Gubernur Hidayat Arsani, pihak yang bertanggung jawab kericuhan demo ribuan penambang, 6 Oktober 2025.
Batara mengaku dipanggil Hidayat ke rumah pribadi bersama temannya, Arman, sebelum demo.
Dia mengatakan Hidayat minta dirinya menggerakkan massa dan protes besar-besaran.
Menurutnya, Hidayat saat itu menyebut
PT Timah tidak menghargai masyarakat dan putra daerah.
Hidayat Arsani telah membantah pernyataan Batara tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah.
(*)




















Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.