Ratusan Massa Konsolidasi, Tolak Aktivitas Tambang Laut di Merbau



TOBOALI, ERANEWS.CO.ID- Menyikapi perkembangan informasi terkait rencana beroperasinya tambang laut ponton isap produksi (PIP) di perairan merbau dan sekitarnya, Ketua nelayan batu perahu, Joni Zuhri mengadakan rapat konsolidasi, Rabu (25/5/2022) di panggung pantai Kelisut.

Konsolidasi tersebut dihadiri ratusan perwakilan warga yang menolak rencana beroperasinya tambang laut di Merbau.

Ketua Nelayan Batu Perahu Joni Zuhri mengatakan dalam konsolidasi tersebut bahwa salah satu penegasan terkait informasi bakal beroperasinya ponton isap produksi (PIP) di wilayah Merbau.

“Terutama yang hadir hari ini adalah perwakilan-perwakilan nelayan Tanjung Ketapang, Batu Perahu, Batu Kodok, Merbau, Temayang, tokoh masyarakat Gusung, Batu Ampar dan Kampung Baru,” sebutnya.

Dirinya menambahkan bahwa yang hadir disini untuk memberikan klarifikasi terkait dengan penegasan atau penolakan terhadap rencana PIP di laut Merbau.

“Kita juga ingin menyampaikan untuk masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan isu-isu akan beroperasi PIP tersebut,” jelasnya.

Dikatakan Joni Zuhri, karena dikhawatirkan tetap mempengaruhi apa yang selama ini diupayakan terkait kamtibmas, kondusifitas Bangka Selatan akan terganggu.

“Yang hadir disini pada intinya mereka menolak keras terkait rencana tambang PIP di wilayah Merbau tersebut,” tegasnya.

Dirinya berharap kepada PT Timah selaku pemegang IUP untuk kembali memikirkan terkait rencana menerbitkan SPK di wilayah Merbau dan sekitarnya.

“Dan juga harapan kepada pemerintah daerah untuk segera menentukan sikap, terkait dengan apa yang berkembang di masyarakat, karena apa yang kita perjuangkan itu sudah menjadi adat dan tradisi kita terkait mata pencaharian kita di laut,” imbuhnya.

Kemudian, sedikit untuk menyampaikan kepada masyarakat umum janganlah mudah terpancing atau termakan isu-isu bahwa Merbau dan sekitarnya itu bakal digarap.

“Intinya jangan mudah terpancing atau termakan isu, bahwa Merbau dan sekitarnya itu bakal digarap, karena akan merugikan kita semua juga,” pungkasnya.

Sementara, Ketua RW 06 Kelurahan Tanjung Ketapang, Noviar menyebutkan bahwa dirinya menolak keras rencana aktivitas tambang laut di Wilayah Merbau.

“Saya selaku Kepala Lingkungan 06 Kelurahan Tanjung Ketapang, sampai saat ini dan sampai kapanpun menolak keras untuk pertambangan laut PIP di wilayah Merbau dan sekitarnya,” bebernya.

Ketika awak media menanyakan ada salah satu RT di Wilayahnya yang mendukung adanya kegiatan rencana aktivitas tambang tersebut tentunya itu haknya.

“Kita selaku RW memberikan artinya kalau mereka itu menyatakan setuju itu hak mereka artinya hak pribadinya, tentunya kalau untuk pribadi kita tidak bisa mengintimidasi mereka,” ujarnya.

Kendati demikian, ia menyatakan selaku RW 06 serta masyarakat yang ada disitu banyak yang tidak setuju dengan aktivitas PIP di laut Merbau.

“Setelah kita survey disitu nyatanya banyak warga yang tidak setuju, dan itu mereka punya hak berontak untuk memperjuangkan laut dan rata-rata warga disitu menolak adanya aktivitas tambang laut jenis PIP di Merbau,” pungkasnya.

Adapun yang hadir dalam konsolidasi tersebut antara lain, Kaling VI Kemakmuran beserta warga, Ketua RT IV beserta warga, Nelayan Merbau, Nelayan alur Temayang, seluruh kelompok petani sawah Desa Rias beserta anggotanya.

Pemdes Desa Rias, Ketua BPD Desa Rias, tokoh masyarakat Dusun Gusung, tokoh masyarakat Bukit Anda, Nelayan Kampung Baru Dusun Mempunai, tokoh masyarakat Batu Ampar, Nelayan Tanjung Labun, pelaku wisata Tanjung Labun, Nelayan Tanjung Ketapang, Nelayan Batu Kodok dan pelaku usaha kuliner pantai kapur. (EraNews/Leo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.