PANGKALPINANG, ERANEWS.CO.ID — Kasi Intel Kasrem 045/Garuda Jaya, Kolonel Inf Dikdik Sadikin mewakili Danrem 045/Garuda Jaya menghadiri rapat Kordinasi percepatan Vaksin Covid-19 diwilayah Provinsi Kepulauan Babel di ruang utama Mapolda Kepulauan Babel, Kamis (01/04/2021).
Dalam pelaksanaan tersebut , rapat dipimpin oleh Kapolda Kepulauan Babel, Irjen Pol Anang Syarif Hidayat.
Di kesempatan itu Kapaolda Babel mengatakan bahwa rakor tersebut dilaksnakan dalam rangka evaluasi satgas Covid-19 wilayah Provinsi Kepulauan Babel guna melihat sejauh mana pelaksanaan vaksinasi di Babel.
Ia berharap, dalam program vaksinasi sesuai arahan presiden agar dapat selesai dalam tahun 2021.
Namun demikian didalam realisasinya dilapangan belum tercapai diharapkan dalam rakor ini dapat saran dan masukan dari stakeholder ataupun pemangku kebijakan di Provinsi Kepulauan Babel.
“Ini kita lakukan agar program vaksinasi khususnya di Babel dapat terealisasikan,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Kadinkes Provinsi Kepulauan Babel, Hermain mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Babel diperkirakan akan berjalan selama 460 hari atau 1.5 tahun.
Selanjutnya kata Hermain, dalam upaya percepatan program vaksinasi dapat dilakukan strategi dengan membuka lokasi pelayanan vaksinasi baru seperti tempat ibadah ataupun pasar serta menambah jam kerja tiap puskesmas termasuk menyediakan pelatihan tenaga vaksinator.
“Hambatan saat ini terkait pasokan vaksin untuk Babel baru sekitar 70 persen dan setelah Juli 2021 diharapkan akan datang lebih masif,” terangnya.
Ia menjelaskan, untuk data vaksinasi Covid-19 per 30 Maret 2021 di Provinsi Kepulauan Babel dengan sasaran diantaranya SDM Kesehatan 13.134 orang (vaksinasi ke-1: 11.854 atau 90,25%, vaksinasi ke-2: 11.216 atau 85,40%).
Selain itu untuk petugas pelayanan publik, 89.573 orang (vaksinasi ke-1: 21.064 atau 23,52%, vaksinasi ke-2: 11.959 atau 13,35%). Lanjut Usia: 79.288 orang (vaksinasi ke-1: 9.480 atau 11,96%, vaksinasi ke-2: 73 atau 0,092%). Calon Jemaah Haji: 22 orang (vaksinasi ke-1: 22 (100%).
Ditempat yang sama, Ketua IDI Babel, Adi Sucipto menambahkan bahwa program vaksinasi di Babel hanya terkendala oleh ketersediaan vaksin.
Sementara terkait tenaga vaksinator tidak menjadikan kendala yang signifikan hanya perlu dilakukan pelatihan secara masif.
” Terkait tempat vaksinasi dapat diupayakan dengan mengoptimalkan waktu pelayanan,” ujarnya.