PWNU Babel Peringati Hari Lahir Ke 94 Tahun

PANGKALPINANG, ERANEWS.CO.ID — Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Bangka Belitung (Babel) mengajak seluruh umat islam di Babel untuk senantiasa menjaga kerukunan serta merawat toleransi antar umat beragama.

Hal itu disampaikan Ketua PWNU Babel, Ustad Ja’far Sidik dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) NU ke-94 tahun, di Pompes Hidayatussalihin Pasir Padi Pangkalpinang, tempo hari.

Ja’far menegaskan, momentum Harlah NU ini diharapkan menjadikan umat islam di Babel dapat saling menyatukan. Dia pun mengajak seluruh Pengurus cabang kab/kota untuk merawat kerukunan antar umat beragama di Provinsi Babel.

“Mari kita rawat toleransi antar umat beragama. NU tidak pernah lepas merawat keberagaman dan mengawal kemerdekaan, NU dan para kyai masih toleransi, sehingga Indonesia masih bertahan,”ujarnya.

Selain kerukunan, PWNU pun menekan agar umat dapat menangkal paham-paham yang tidak sejalan dengan ajaran islam seperti paham radikal dan anti pancasila.

“Harus menolak paham radikal dan anti pancasila. Radikal dalam Islam tidak harus dilakukan dengan pemahaman yang keras,”ajaknya.

Katanya, NU turut menjaga keberagamaan ini, mengenai Akidah tetap lakumdinikum Waliyadin.

Dia mencontohkan, Nabi Muhammad juga sangat menghormati non Muslim dimana ada non muslim meninggal, Nabi langsung berdiri dan ditanya oleh sahabat kenapa berdiri, dijawablah kita harus menghormati Mahluk Allah.

“Toleransi sudah diajarkan sejak dulu, Alhamdulilah di Indonesia terjaga sampai saat ini. Sepakat NU kita jaga toleransi,”tukasnya.

Peringatan Harlah NU ke 94 dan Dzikir Tariqah Al Qodiriyah itu diisi oleh ceramah Habib Umar Al Muthohar Semarang.

Kegiatan dihadiri juga Tokoh NU Babel, Perwakilan Polda Babel, Kemenag Provinsi dan Kota, Staf Ahli Walikota dan Para Ketua Cabang NU Kota/Kab serta jamaah sebanyak 750 orang.

Habib Umar Al Muthohar menitipkan beberapa pesan dalam ceramahnya. Katanya, Paham – paham yang ingin merusak kerukunan umat jangan sampai masuk ke Indonesia.

“Para Ulama Indonesia Bangkit untuk menyelamatkan Indonesia dari Paham – Paham yang salah agar masyarakat tidak salah paham,”ujarnya.

Umat harusnya bersyukur kepada Allah pada situasi saat ini, tapi NKRI tetap terjaga. Yang menjaga keimanan adalah para ulama, yang menjaga keamanan adalah aparat Polri dan TNI, maka ini harus sinergi.

“Usia NU sudah 94 Tahun, sehingga semakin berpengalaman, dan apabila suatu organisasi yang berjalan terus semakin tua, semoga organisasi tersebut diridhoi dan diberkahi Allah. Mari kita hidupkan NU di wilayah masing-masing. Saya harapkan para santri belajarlah dengan benar, karena kitalah yang akan menjaga keimanan,”tukasnya.

(eranews/ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.