PARITTIGA, ERANEWS.CO.ID — Ratusan masyarakat Dusun Parit Empat, Desa Sekar Biru, Kecamatan ParitTiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka rayakan sembahyang rebut ( Chit Ngiat Pan ) di halaman taipekong Dusun Parit Empat, Desa Sekar Biru, Sabtu malam ( 17/8/2024 )
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Sekar Biru Munarfazah, Anggota DPRD Kabupaten Bangka Barat Anang Suherdi, Hendra selaku Ketua Panitia Pelaksana Sembahyang Rebut tahun 2024 dan tokoh – tokoh Agama serta para tokoh Adat serta ratusan tamu undangan lainnya.
Kepala Desa Sekar Biru Munarfazah dalam sambutannya, sangat bangga dan mengapresiasi kekompakan seluruh masyarakat Parit Empat dan panitia pelaksana yang saling bahu membahu sehingga acara Sembahyang Rebut ( Chit Ngiat Pan) rutin tahunan berjalan dengan baik dan semoga kedepannya kegiatan ini bisa lebih baik lagi, kata Munarfazah atau yang lebih dikenal dengan sebutan bang Bonar.
Saya pribadi selaku Kepala Desa Sekar Biru selalu mendukung semua kegiatan positif dalam mempertahankan tradisi dan budaya leluhur Sembahyang Rebut tahun 2024 yang telah turun temurun dari kakek moyang Kita dulu dan kali ini perayaan Sembahyang Rebut memakai motto ” Manusia Budiman Selalu Membantu dan Memperhatikan Penderitaan Orang Lain “, semoga kegiatan tersebut bisa kita jadikan sebuah momentum kebersamaan karena Kita semua adalah saudara ( Tongin Fangin Jit Jong) dalam menjaga keutuhan sesama anak Bangsa, pungkas Munarfazah.
Senada dalam hal ini senator dari dapil 3 Parit Tiga – Jebus Anang Suherdi juga sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan sangat baik ini ( Sembahyang Rebut * red ) karena acara tersebut juga bisa sebagai ajang silaturahmi sesama warga dalam menjunjung tinggi kebersamaan serta kegotong royongan, juga sebagai salah satu sumber motor penggerak dari sektor pariwisata dan tidak kalah pentingnya adalah bisa sebagai upaya membangkitkan UMKM masyarakat setempat dan sekitarnya.
“Tradisi budaya dan keagamaan sembahyang rebut adalah warisan dari para leluhur yang sarat akan makna positif sehingga Kita sebagai generasi penerus harus pro aktif dalam mempertahankan tradisi budaya yang sangat sarat dan kental akan simbol – simbol kebajikan,” tutup Anang Suherdi. *** ( YR – EN )