BANGKA BELITUNG, ERANEWS.CO.ID — Tim dari Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI) melakukan sidak ke Lokasi Gudang PT Cinta Alam Lestari dan PT Bersahaja di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis ( 08/04/21).
Sidak tersebut merupakan tindaklanjut
terkait pengiriman Zirkon yang gagal diberangkatkan dari Pelabuhan Pangkal Balam tujuan Cina oleh PT Cinta Alam Lestari yang saat itu Tim dari Kementrian ESDM sempat membongkar kurang lebih 200 ton mineral ikutan pasir timah di Pelabuhan Pangkal Balam.
Kemenko Kemaritiman dan Investigasi melalui Staf Khusus Bidang Hukum dan Perundang-Undangan, Lambock V Nahttands sempat menyebut bahwa Lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) pertambangan Zirkon tersedia alat untuk pertambangan, namun alat-alat pertambangan dilokasi tidak dioperasikan.
“Alat pertambangan tidak dioperasikan, jadi’ PT Cinta Alam Lestari ini mendapat bahan bakunya dari mana,” ujar dia.
Sama halnya yang disampaikan oleh Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendianti menambahkan bahwa jumlah Zircon yang sudah diekspor sangat banyak, terhitung pengirimannya sudah tiga kali, dengan total pengiriman kurang lebih 750 ton dan pengiriman tersebut terhitung sejak tahun 2018.
Ditempat terpisah, Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto saat dikonfirmasi mengatakan, terkait dengan PT Cinta Alam Lestari ini pihaknya masih menunggu sample dari laboratorium.
Menurutnya, pihak Bareskrim Mabes Polri akan terbuka saat melakukan investigasi, jika nanti memang hasilnya sudah benar-benar jelas.
Terkait dengan IUP tersebut kata Brigjen Pol Pipit Rismanto, Bareskrim akan menurunkan tim dan akan lakukan asesment secara keseluruhan.
“Apa yang perlu diperbaiki ataupun mana yang akan dilaksanakan penegakan hukum maupun apa yang diawasi .Ini kita lakukan guna untuk perbaikan ekonomi nasional maupun daerah agar nantinya ada peningkatan,” ujar dia.
Diberitakan sebelumnya , 200 ton mineral ikutan pasir timah yang diklaim sebagai Zircon hendak dikirim dari Pelabuhan Pangkal Balam dengan tujuan Cina tersebut dilakukan oleh PT Cinta Alam Lestari.
Namun hingga kini , 200 ton mineral ikutan pasir timah tersebut gagal diberangkatkan, Sebanyak 8 kontainer yang berisikan mineral ikutan pasir timah yang diklaim sebagai Zircon telah disegel oleh Sucofindo sejak 04 April 2021 lalu.
(eranews/3s)