Gejolak Rencana Pertambangan di Batu Beriga, Rina Tarol : Jangan Adu Domba Masyarakat dengan Yang Lain

BANGKA TENGAH, ERANEWS.CO.ID — Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) menggelar rapat terbuka bersama masyarakat Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Kamis (17/10/24).

Rapat yang digelar di Gedung Serba Guna Desa Batu Beriga itu dilakukan guna mencari permasalahan yang mendalam terkait perencanaan pertambangan laut di wilayah setempat.

Alhasil, masyarakat Batu Beriga yang hadir dari berbagai kalangan mulai dari toko masyarakat, toko pemuda maupun masyarakat nelayan sepakat menolak keras aktivitas pertambangan laut di wilayah mereka.

Nelayan setempat Darwis kepada media menceritakan desas desus kabar bahwa masyarakat Desa Batu Beriga sudah sekian persen menyetujui aktivitas pertambangan di Laut Batu Beriga.

Padahal menurut dia mayoritas masyarakat Desa Batu Beriga tidak pernah menyetujui aktivitas pertambangan. Jadi, desas desus tersebut tidaklah benar.

“Kami masyarakat Desa Batu Beriga dari dulu sejak 20 tahun yang lalu menolak aktivitas pertambangan di laut Batu Bariga,” ucapnya.

“Jika perwakilan dari Pansus DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkenan, kami akan menunjukkan lokasi yang akan dirusak oleh aktivitas pertambangan. Kami masyarakat Desa Batu Beriga menolak 1000 persen,” tambah dia dengan tegas.

Sementara perwakilan Anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rina Tarol menyampaikan bahwa pihaknya sebagai wakil rakyat sangat berharap kepada Pemerintah Daerah, PT Timah lebih care (lebih peduli, memperhatikan, atau menghargai sesuatu -red) keinginan masyarakat. Jangan adu dombakan masyarakat dengan yang lainnya.

“Kita lihat laut yang cantik ini. Kalau di obrak-abrik lagi dan ditambang secara bar-bar seperti di daerah Bangka Selatan apa jadinya. Cukup itu saja, jangan ditambah lagi,” katanya.

Lanjut ia menyampaikan bahwa jika aktivitas pertambangan di laut Batu Beriga dipaksakan, dipastikan akan sulit pertumbuhan perekonomi untuk masyarakat khususnya masyarakat di Desa Batu Beriga.

“Masyarakat Desa Batu Beriga berpuluh-puluh tahun hidup tergantung dari hasil laut. Apalagi hasil laut ini untuk memenuhi semua kebutuhan mereka,”ucapnya.

Ia menambahkan bahwa terkait dengan permasalahan perencanaan pertambangan di laut Desa Batu Beriga pihaknya akan secepat mungkin menembus Kementerian.

“Di Kementerian kita akan bicarakan dan presentasikan ataupun kita ajak masyarakat untuk menggugat keputusan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Bangka Tengah atas IUPK yang telah dikeluarkan yang tidak ada masa waktunya, artinya berlaku seumur hidup,” tutupnya.

(Shandy_Mane)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.