Gara-Gara Kapal Compreng, Nelayan Tradisional Toboali Resah di Karang Ajang

TOBOALI, ERANEWS.CO.ID – Keberadaan Tujuh kapal compreng di Karang Ajang, Tanjung Kubu, Toboali, Bangka Selatan, bikin nelayan tradisional setempat gelisah. Meski cuma tujuh unit, keberadaan kapal cumi-cumi modern ini dirasa mengusik area tangkap nelayan lokal.

Kapal compreng dikenal pakai alat canggih dan lampu super terang buat narik cumi-cumi dalam jumlah besar. Beda banget sama nelayan tradisional yang cuma andalkan alat sederhana, termasuk lampu kecil buat mancing cumi malam-malam.

Yanto, nelayan pesisir yang tiap hari cari nafkah di sekitar sana, bilang Karang Ajang jadi lokasi favorit kapal-kapal compreng beroperasi.

“Mereka itu biasa layar dan cari cumi di Karang Ajang. Kalau di Kubu, itu tempat mereka parkir,” katanya hari Sabtu (12/4/2024).

Yanto menambahkan, kapal compreng biasanya berangkat ke Karang Ajang sore hari setelah sandar di Tanjung Kubu.

“Di Karang Ajang itu tempat mereka cari cumi, padahal itu juga area tangkapan nelayan tradisional yang cari ikan,” jelasnya.

Katanya lagi, Karang Ajang itu salah satu lokasi paling oke buat nelayan tradisional karena banyak ikan sama cumi. Tapi sejak kapal compreng rutin beroperasi di sana, nelayan lokal mulai ngerasa ruang geraknya makin sempit.

“Alat mereka jauh lebih lengkap dan bisa narik perhatian cumi-cumi sama ikan lebih cepat. Walaupun cuma tujuh kapal, dampaknya tetap kerasa,” ucapnya.

Masih kata Yanto, kapal-kapal itu sudah lama beroperasi di sana. Walaupun belum ada konflik langsung, nelayan berharap ada perhatian dari pihak berwenang biar aktivitas melaut tetap adil buat semua.

“Kami bukan ngelarang mereka, cuma berharap ada aturan biar semua nelayan bisa tetap cari makan,” pungkasnya. (EraNews/Lew)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.