Ekonomi Masyarakat Matras Meningkat Dampak dari Penambang Rakyat

BANGKA, ERANEWS.CO.ID — Beberapa hari terakhir masyarakat Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka kembali bernafas lega. Pasalnya, karena rata-rata warga setempat telah dapat kembali melakukan aktivitas penambangan skala rakyat yang disebut tambang tungau.

Diketahui sebelumnya, aktifitas penambangan rakyat ini sempat ditutup akibat tidak direstui oleh pemilik IUP dikarenakan masalah perizinan.

Namun itu, karena desakan ekonomi akibat Covid – 19 dan kemerdekaan masyarakat untuk dapat menikmati Sumber Daya Alam (SDA) Timah di Perairan Matras ini, dengan mengadopsi pemikiran pelaksanaan UU Minerba No. 3 Tahun 2020 yang mengamanatkan soal Izin Penambangan Rakyat ( IPR) & Wilayah Penambangan Rakyat ( WPR), maka masyarakat matras bersama Komunitas Sosial Be J4 lu yang di komandoi Bang Karnadi, sepakat melakukan penambangan rakyat dengan tetap memperjuangkan administrasi dan perizinan yang memihak terhdap aktifitas perekonomian masyarakat ini.

Tak disangkal kurang dari satu Minggu, geliat perekonomian masyarakat kembali tumbuh sebab aktifitas penambangan rakyat ini, ratusan kepala keluarga kembali dapat bekerja tambang menafkahi keluarga mereka, sebab 1 unit Ponton tungau saja dapat menyerap tenaga kerja dari 3 sampai 5 orang dikalikan kurang lebih 30 Ponton yang beraktifitas, belum lagi ditambah puluhan TI Nelayan yang sekarang mulai beralih profesi menjadi nelayan tambang.

Terhitung, ratusan kepala keluarga ini pun otomatis dapat menafkahi keluarga mereka, bayangkan saja bahwa 1 kepala keluarga yang bekerja dapat menghidupi minimal 1 istri dan 2 anaknya, dikalikan ratusan kepala keluarga yang terdampak langsung.

” 1 unit Ponton, Saya dan 4 Kawan saya Alhamdulillah sekarang bisa bekerja, ya pak kalau gak nambang apa lagi yang di harapkan situasi sulit karena Corona, kami lahir di Matras alhamdulillah bisa menambang timah, orang rumah juga senang anak – anak bisa dibiayai sekolah,” ujar Dani Penambang Rakyat di Matras.

Belum lagi, imbas Penambangan Rakyat ini menyebabkan puluhan warung kelontong dan makanan,  baik yang ada di pinggir jalan menuju matras dan di Pinggir Pantai Matras terpantau ramai dikunjungi, otomatis omset dari setiap warung ini naik drastis sebab kebutuhan penambang yang membeli ransum, bensin, cemilan atau makanan di warung – warung milik masyarakat ini.

” ya belanja bensin tiap hari, kita butuh ransum, nasi, kue dan kopi tiap hari,”ujar Dai, salah satu penambang.

Hal ini pun diakui Nesya, mewakili orang tua dan beberapa saudaranya yang hampir satu ninggu kembali membuka warung makanan tepat di pinggir Pantai Matras.

Menurut Nesya, keluarganya sangat bersyukur apabila masyarakat dapat menambang.  dalam satu hari, diakuinya warung milik orang tuanya ini dapat meraih omset dari 300 ribu sampai satu juta rupiah.

Keuntungan ini dianggap Nesya dan keluarga sebagai berkah terhadap 9 orang anggota keluarga mereka.

” Emak saya punya tanggungan anak, saya juga dan saudara – saudara saya kita orang 4 jaga warung, kemarin sempat ditutup Wee, , gak ada pemasukan, sekarang Alhamdulillah bisa buka warung lagi” Jelas Nesya.

Senada, Bang Dri pemilik warung yang bersebelahan dengan Nesya sangat senang karena turut merasakan omset warung yang naik, pedagang empek – empek dan Kopi ini mengatakan kerap kali di berikan timah satu gelas dari tiap ponton, menurutnya para penambang rakyat ini sangat royal terhadap warga sekitar.

” Empek – empek dan Kopi lah, yang nambang sering titip motor disini alhamdulilah mereka dapat hasil kadang anak saya di kasih timah, Alhamdulillah rezeki anak, semoga yang nambang juga dapat banyak tailing ( Limbah timah – Red) ” Jelas Dri.

Melihat imbas yang sangat besar terhadap masyarakat dari aktifitas penambangan Rakyat laut Matras, Ketua Komunitas Sosial BE J4 LU yakni bang Karnadi bersama rekanya Rambo mengharapkan aktifitas penembangan rakyat ini dapat di dukung penuh oleh Pemerintah Bangka, Provinsi Babel, PT. Timah maupun Stake holder korporasi penambangan lainnya.

” Yang jelas dari rakyat untuk rakyat, rakyat harus bisa menikmati SDA Timah meskipun harganya murah, lihat sendiri warung – warung pada ramai, penambang juga kita arahkan biar bisa gotong royong bantu masyarakat matras, ” jelas Karnadi.

BE J4 LU pun telah merancang program kebersihan pantai, Bantuan Rutin dari penambang yang diperuntukan ke kelompok agama, kelompok masyarakat, Lansia, Anak Yatim Piatu dan masyarakat kurang mampu di Lingkungan Matras untuk direalisasikan setiap minggunya.

” Kami Bejalu merancang program kebersihan tiap hari, tiap hari kita sapu pantai biar bersih, Tiap Jum’ at ada program Jum’ at bersih semua penambang membersihkan pantai matras, biar bersih dan pariwisata pun bisa hidup berdampingan dengan penambangan,” ujar Karnadi yang kerap di sapa Bang DJ.

” Ya kebersihan inikan sebagian dari iman, Apa salahnya kita sayangi pantai liat pantai bersih orang – orang bisa kerja kita juga yang senang, kalau gak bisa bantu langsung jaga saja kebersihan pantai Matras Ini,” ujar Rambo rekan Karnadi.

Saat ini, Komunitas BE J4 LU sedang mengupayakan legalitas dan perizinan tambang rakyat agar penambang dapat beraktifitas lancar dan terus berkontribusi untuk masyarakat.

” Amanat UU Minerba mengatur mengenai tambang rakyat, kita berusaha agar UU itu dapat dilaksanakan, dulu gubernur sempat coba di Bangka barat, saya harap dukungan dari semua pihak merangkul masyarakat untuk dipayungi hukum, agar kekayaaan alam Bangka ini bukan hanya dapat dinikmati oleh Korporasi,” harap Bang DJ.

(IKR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.