DPD KNPI Kota Pangkalpinang Bersama WIMNUS Gelar Diskusi Panel

PANGKALPINANG,ERANEWS.CO.ID— DPD KNPI Kota Pangkalpinang bekerjasama dengan Wirausaha Muda Nusantara (WIMNUS) melaksanakan giat diskusi panel dan refleksi akhir tahun 2019 dengan tema “Indonesia Milik Siapa?” di The Cantin’s , Kamis (26/12/2019).

Diskusi Panel ini menghadirkan Ari Juliansyah Ketua Umum DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bangka Belitung, Andika Saputra Ketua PWPM Bangka Belitung, Basit Sucipto Ketua DPD KNPI Kota Pangkalpinang sekaligus Owner Cinda Group yang merupakan salah satu perusahaan raksasa di Bumi Serumpun Sebalai dan Mr. Syafii Effendi Presiden Pemuda Muslim Dunia yang lebih dikenal OIC Youth.

Andika memfokuskan substansi materinya pada wilayah persatuan, sebagaimana Pemuda-pemudi menjadi pelopor keharmonisan di Bangka Belitung. Selain itu, ia juga sampaikan bahwa Indonesia milik mereka yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.

Awal penyampaian Basit Sucipto menanyakan kepada audiens yang merupakan para aktivis kepemudaan dan kemahasiswaan tentang Indonesia sebenarnya milik siapa, sontak saja audiens dengan percaya diri menjawab milik kita.

“Kalo Indonesia milik kita, lantas mengapa air kita masih beli tanah masih ngontrak, bahkan masih adanya kemiskinan dan minimnya kesejahteraan. Kalo kita menjadi pemilik Indonesia, kita bukan pemilik yang sesungguhnya, terus Indonesia Milik Siapa?” Kata Basit yang berhasil membuat bingung audiens.

Mr. Syafii Effendi mengatakan bahwa Indonesia milik perspektif masing-masing, perspektif pengusaha dengan pendidik tentu berbeda memaknai kepemilikan Indonesia. Aktivis pun demikian, memaknai Indonesia milik siapa dalam perspektif aktivis itu sendiri. Selain itu, Syafii juga sempat melontarkan adagium tentang aktivis saat ini.

“Aktivis ada dua, aktivis langit dan aktivis bumi. Aktivis langit sering duduk bersama tokoh-tokoh elit dan para penguasa, tetapi kantongnya tipis bergaya selangit. Sedangkan aktivis bumi adalah mereka yang telah menyelesaikan urusan dapur, memiliki kekuatan financial pribadi. Aktivis langit kalo jadi pemimpin mengandalkan sponsor, ketika memimpin dia bukan pemimpin yang sesungguhnya” kata syafii.

Sebagai aktivis mahasiswa Ari Juliansyah sontak saja menanggapi perihal aktivis langit dan bumi.

“Aktivis langit suka nanggok dapat yang kecil, aktivis bumi juga nanggok tetapi besar sebab memiliki infrastruktur tanggok yang besar, orang yang dia tanggok tidak merasa di tanggok. Perusahaan yang panen paling banyak di pilleg dan pilpres 2019 ya C, sebagai perusahaan media dan advertising raksasa di Bangka Belitung. Artinya apa Aktivis langit punya langit yang tinggi tetapi terbang terlalu rendah, dekat dengan Walikota Gubernur Presiden tetapi bingung mereka mau diapakan” kata Ari disambut gelak tawa hadirin.

Seketika gelak tawa semakin menjadi-jadi begitupun Basit Sucipto, diketahui bahwa C dimaksud adalah Cinda Group Adv yang merupakan perusahaan miliknya.

Sebagai penutup statemennya, Ari sampaikan bahwa Indonesia ini milik mereka yang mampu berdialog dengan peradaban. Ide, gagasan dan narasi di masa depan mampu di hadirkan pada hari ini.

“Malam ini sempat terjadi perang pikiran antar narasumber tetapi menghadirkan korelasi yang menjadi resolusi di tahun 2020. Narasumber yang punya kapasitas jauh di atas saya tentu menjadi tantangan bagi saya untuk mengimbangi jalan pikiran dan keilmuan yang mereka miliki. Mereka bertiga merupakan guru saya, mentor saya baik dalam beretorika, berorganisasi bahkan di dunia bisnis” Kata Ari Juliansyah di tempat yang berbeda kepada awak media.

(eranews/ril)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.