TOBOALI, ERANEWS.CO.ID- Ratusan masyarakat dari Batu Perahu, Tanjung Ketapang, Gusung serta perwakilan kelompok petani di Desa Rias mendatangi Kantor Bupati Bangka Selatan pada Kamis (25/5/2023) sore.
Kedatangan masyarakat tersebut tak lain menyampaikan aspirasi kepada Bupati Bangka Selatan terkait aktivitas Ponton Isap Produksi (PIP) tambang laut yang ada di Laut Desa Rias.
Terpantau dilapangan bahwa masyarakat memasang spanduk yang bertuliskan “Kami Hanya Melihat Bupati Bangka Selatan Walaupun Hanya Sebentar Saja” di halaman Kantor Bupati Bangka Selatan.
Ketua Nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri mengungkapkan harapan masyarakat datang kesini tidak lain sesuai dengan spanduk yang dibentangkan yakni mau bertemu dengan Bupati Bangka Selatan.
“Jadi untuk kegiatan hari ini adalah bertemu dengan Pak Bupati, bahwa kita masyarakat masih menghargai Bupati Bangka Selatan adalah Bupati kami,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk informasi dilapangan sudah ada aktivitas tambang yang terpantau sebelum keberangkatan ke Kantor Bupati ini.
“Jadi sudah 2 unit dilapangan yang sudah beroperasi,” sebutnya.
Dikatakan Joni Zuhri bahwa salah satu intinya pihaknya akan menunggu untuk menyampaikan apa yang diinginkan dari masyarakat dan nelayan pada Bupati Bangka Selatan.
“Karena 2 hari sebelumnya itu Ponton sudah ditarik, karena memang kemarin belum sampai ke titik yang mungkin sekarang ini beroperasi, tapi intinya kami anggap suatu pancingan yang memang diharapkan mereka melakukan suatu tindakan yang dianggap melanggar berbenturan dangan hukum,” tukasnya.
Ia menuturkan bahwa kegiatan hari ini adalah keinginan dari bapak dan ibu disini menunggu untuk bertemu Bupati Bangka Selatan.
Diketahui bahwa ratusan masyarakat Batu Perahu, Tanjung Ketapang, Gusung serta perwakilan kelompok petani di Desa Rias mendatangi Kantor Bupati Bangka Selatan sejak pukul 15:00 Wib hingga larut malam hari.
“Harapan kami kepada bupati adalah karena memang sesuai dengan kesepakatan kita bahwa tidak ada aktivitas penambangan dari mulai Tanjung Ketapang, Batu Perahu, Merbau, Rias, Gusung, Mempunai dan seterusnya,” harapnya.
Dirinya juga berharap kepada Bapak Presiden RI, Kapolri, Panglima TNI, Menkopolhukam tolong ini menjadi atensi.
“Bahwa kami masyarakat warga negara Indonesia juga berhak mencari nafkah, semoga apa yang terjadi di Bangka Selatan terkhusus polemik pertambangan dan mereka-mereka yang diatas sana bisa menjadi atensi khusus,” pungkasnya. (EraNews/Leo)