AIRGEGAS, ERANEWS.CO.ID- Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bangka Selatan menggelar rapat koordinasi (Rakor) dalam rangka penyamaan persepsi terkait fokus penggunaan dana desa untuk program ketahanan pangan di Balai Pertemuan Desa Airbara pada Selasa (11/2/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Utama, Kepala Dinas Pemdes Kabupaten Bangka Selatan, Ansyori, Camat Airgegas, Imam Mubarak, Ketua APDESI Bangka Selatan, Muklis Insan sserta seluruh Kepala Desa se-Bangka Selatan serta Ketua BPD se-Bangka Selatan dan tamu undangan lainnya.
Ketua APDESI Bangka Selatan, Muklis Insan mengatakan bahwa pihaknya melaksanakan rapat koordinasi bersama kepala desa dan Ketua BPD se-Bangka Selatan, sekretaris desa serta pendamping desa. Pada intinya Rakor tersebut untuk menyamakan persepsi atas peraturan terbaru yakni pengelolaan dana desa khusus terkait ketahanan pangan.
“Jadi Rakor ini untuk menyamakan persepsi atas peraturan terbaru yakni pengelolaan dana desa khusus terkait ketahanan pangan 20 persen dari dana desa, Jadi lebih kurangnya dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten maupun desa itu sama bahwa ketahanan pangan 20 persen yang mana oleh pusat diinstruksikan untuk penyertaan modalnya ke Kemendes itu penyertaan modalnya ke BUMDES,” ungkap Muklis saat dikonfirmasi via whatsapp pada Selasa (11/2/2025).
Dijelaskan Muklis, Nantinya BUMDES yang akan melaksanakan kegiatan daripada kegiatan ketahanan pangan tersebut dalam bentuk swadaya masyarakat.
Masih kata Muklis, Bahwa dalam hal pengawasan oleh Kepala Desa dan Pemdes serta BPD dalam pengelolaan penyertaan modal tersebut.
“Jadi pada intinya keinginan pusat itu ingin memastikan bahwa penyertaan modalnya ini oleh BUMDES itu berkelanjutan. Jadi ada nilai positif nya bisa menjadi penambahan pendapatan asli desa dan tentunya bisa membuka lowongan pekerjaan dan yang pastinya yaitu pemberdayaan masyarakat di era untuk meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut,” pungkasnya.
“Dan agar juga nilai ekonomi dari program ketahanan pangan ini dirasakan betul oleh masyarakat,” terang Muklis. (EraNews/Lew)