Erzaldi Berikan Paparan Tentang Atasi Masalah Siswa Siswi Putus Sekolah

PANGKALPINANG, ERANEWS.CO.ID — Berdasarkan laporan dari Dindik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercatat sebanyak 2468 kasus siswa/i yang putus sekolah. Adapun faktornya yakni pernikahan dini, motivasi siswa rendah, pengaruh game akibat kemajuan teknologi yang dimanfaatkan oleh siswa sehingga lalai dengan sekolah.

Akibat dari pernikahan dini yang dilakukan remaja adalah tidak bisa meneruskan sekolah secara formal dan dalam membina rumah tangga mereka sulit berfikir secara matang dan bisa berakibat perceraian, banyak anak
yang putus sekolah karena mereka telah hamil duluan.

Untuk upaya yang dilakukan oleh masyarakat terutama orang tua dalam mengatasi pernikahan dini diantaranya memberikan pendidikan yang layak untuk anak, menyekolahkan anak ke pondok pesantren, memberikan dukungan serta motivasi kepada anak untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Bertempat di Gedung Mahligai, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman memberikan paparan kepada guru BK/BP se-Babel guna mengatasi permasalahan kasus siswa/i yang putus sekolah di Babel.

Guru BK berperan sebagai orang yang melayani konseling. BK di sekolah berperan sebagai pembimbing / pengampu dalam layangan bimbingan, yaitu untuk memotivasi siswa-siswinya agar tidak mudah menyerah saat mengahapi suatu masalalah, serta memberikan layanan informasi pada siswa saat siswa-siswanya membutuhkan informasi.

Erzaldi menyebutkan bahwa putusnya anak sekolah di Babel disebabkan oleh adanya kehamilan yang tidak direncanakan, artinya ini masalah serius disamping Babel menempati posisi ke 5 sebagai daerah dengan tingkat perceraian tinggi secara nasional.

“Jika hal ini tidak kita perhatikan dan memberikan solusi, tentunya akan berdampak bagi berlangsungnya pendidikan. Oleh karena itu, kita mengedepankan guru BP/BK dengan kita latih dengan cara yang lebih baik lagi dengan mengikuti pelatihan yang bekerjasama dengan pusat psikologi yang ada di Jakarta yang selanjutnya programnya akan dikolaborasikan dengan program dari desa sebagai pionir pelaksanaan BP4 (Badan Penyelesaian Perkawinan & Perceraian)”, Jelas Erzaldi saat dijumpai awak Eranews (28/05/21).

Oleh karena itu peranan guru BP/BK dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan demikian, tentunya dapat menekan jumlah angka putus sekolah.

(Eranews/Ghz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.